Surah at-Tin terdiri dari delapan ayat.
Ini adalah surah yang ke-95, terdiri dari 8 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz ‘Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekah.
Asbabun Nuzul:
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas bahwasanya ayat ini menerangkan, ada segolongan orang yang dikembalikan pada kondisi pikun pada masa Rasulullah, beliau ditanya tentang mereka, kemudian Allah menurunkan jawaban dalam hadits qudsi, berilah mereka maaf, bahwa bagi mereka pahala atas apa yang telah mereka perbuat sebelum mereka menjadi pikun. (Lubabun Nuqul: 214)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas bahwasanya ayat ini menerangkan, ada segolongan orang yang dikembalikan pada kondisi pikun pada masa Rasulullah, beliau ditanya tentang mereka, kemudian Allah menurunkan jawaban dalam hadits qudsi, berilah mereka maaf, bahwa bagi mereka pahala atas apa yang telah mereka perbuat sebelum mereka menjadi pikun. (Lubabun Nuqul: 214)
Surah At Tin ini diturunkan setelah surah Al Buruj.
Surah ini berisi tentang teguran keras kepada manusia sebagai ciptaan Allah yang paling istimewa (masterpiece) melampaui lainnya namun berakhir tragis karena dicampakkan ke dalam keadaan yang paling menyedihkan jika tidak beriman dan enggan beramal saleh. Lalu terdapat dalil penegasan bahwa tidak ada yang melebihi Keadilan Allah swt.
Surah ini berisi tentang teguran keras kepada manusia sebagai ciptaan Allah yang paling istimewa (masterpiece) melampaui lainnya namun berakhir tragis karena dicampakkan ke dalam keadaan yang paling menyedihkan jika tidak beriman dan enggan beramal saleh. Lalu terdapat dalil penegasan bahwa tidak ada yang melebihi Keadilan Allah swt.
Baca juga:
Surah sebelumnya: Al Insyirah
Surah sesudahnya: Al ‘Alaq
Surah sebelumnya: Al Insyirah
Surah sesudahnya: Al ‘Alaq
اَلتِّيْن
At Tin: Buah Tin
At Tin: Buah Tin
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ ﴿التين:١
wattiini waz zaituun
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, [1]
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَ ﴿التين:٢
watuuri siiniin
2. demi Gunung Sinai, [2]
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِيْنِ ﴿التين:٣
wahaadzal baladil amiin
3. dan demi negeri (Mekah) yang aman ini;
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ ﴿التين:٤
laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim
4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
ثُمَّ رَدَدْنٰهُ أَسْفَلَ سٰفِلِيْنَ ﴿التين:٥
tsumma rodadnaahu asfala saafiliin
5. kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
إِلَّا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ ﴿التين:٦
illal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati falahum ajrun ghoiru mamnuun
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya,
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِ ﴿التين:٧
famaa yukadzdzibuka ba’du bid diin
7. Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
أَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ ﴿التين:٨
alaisalloohu bi-ahkamil haakimiin
8. Bukankah Allah hakim yang paling adil?
Comments
Post a Comment